HEROin

Belum kering tanah pekuburannya, suara-suara yang menuntut Soeharto ditetapkan menjadi pahlawan nasional terus menggelora. Mereka menganggap atas “jasa-jasanya” selama memimpin bangsa ini, gelar pahlawan nasional pantas disematkan kepadanya. Sejarawan mashyur negeri ini, Anhar Gonggong mempunyai pandangan lain. Ia mengatakan perbuatan-perbuatan Soeharto dari tahun 1945-1965 lebih dari cukup untuk membuatnya dinobatkan sebagai pahlawan nasional, dalam hal ini bagaimana kiprah Soeharto di militer. Justru yang menjadi masalah adalah apa yang ia lakukan selama menjabat sebagai presiden.

Apakah Soeharto pantas diangkat sebagai pahlawan nasional? Kontroversi terus merebak. Kaum romantik orde baru terus saja membicarakan tentang pembangunan yang sedemikian rupa, stabilitas politik dan ekonomi, dan berbagai kisah usang lainnya. Mereka yang kontra menyoroti bagaimana pelanggaran HAM gila-gilaan masa orde baru, korupsi dan kolusi strata wahid, penodaan hukum, dan utang luar negeri yang menumpuk.

Rakyat menuntut penyelesaian proses hukum Soeharto agar statusnya menjadi jelas dan bisa menjadi pertimbangan bagi wacana pahlawan nasional ini. Andi Matalatta selaku Menteri Hukum dan HAM yang juga kader Golkar mengatakan bahwa proses hukum Soeharto sudah jelas dan selesai. Ia menekankan bahwa proses hukum bukan berarti seseorang harus dihukum, tapi bisa juga diberikan SP3, deponering, atau dibebaskan dari tuntutan. Pembelaan yang subtil.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa Soeharto tidak bisa dikenakan UU HAM karena tidak berlaku surut. UU HAM sendiri disahkan pada tahun 2000, setelah kejatuhan Soeharto dari singgasananya. Oleh karena itu UU HAM tidak bisa diterapkan pada kasus Soeharto. Dengan sendirinya pertanggungjawaban hukum sudah tidak ada.

Saat disinggung mengenai pertanggungjawaban politik mengenai HAM, Andi mengatakan pertanggungjawaban politik tidak diperlukan karena pada masa lalu, Soeharto sebagai presiden bertanggung jawab kepada MPR dan setiap sidang umum MPR, pertanggungjawaban Soeharto selalu diterima oleh MPR. Sungguh lucu ucapan pak menteri ini karena penjual tahu gejrot di simpang limun juga tahu bahwa MPR pada masa orde baru tidak lebih dari troubadour Soeharto.

Soeharto mempunyai gelar “Bapak Pembangunan Bangsa”, terlepas dari seberapa banyak yang ia bangun dan seberapa banyak yang ia hancurkan. Bisa jadi ia self-proclaimed, bisa jadi tidak. Tapi sepertinya sebutan pahlawan nasional bukan buat dirinya.

Seorang pahlawan tidak boleh menimbulkan kontroversi. Ada yang protes saat Jenderal Soedirman diangkat sebagai pahlawan nasional? Bung Tomo dan Natsir saja yang jelas-jelas memperjuangkan kemerdekaan tak kunjung diangkat sebagai pahlawan. Tan Malaka bagai tak dianggap pahlawan karena pemikiran sosialisnya. Tuanku Imam Bonjol digugat kepahlawanannya karena disinyalir turut andil dalam pelanggaran HAM. Lalu, seseorang yang membunuhi jutaan orang dan menyebabkan negara morat-marit hendak dielu-elukan sebagai pahlawan hanya karena ia bertahta selama 32 tahun?

Urusan Soeharto sebagai idola, panutan, role-model adalah urusan pribadi masing-masing orang. Komeng atau Tukul pun bisa dijadikan idola. Tapi pahlawan nasional adalah urusan sebuah bangsa bung! Seorang pahlawan nasional harus diakui secara bulat oleh rakyat. Jika tidak, jadikan saja “pahlawan-bagi-orang-yang-kenyang-selama-orde-baru” atau “pahlawan-bagi-orang-berpikiran-sempit-yang-penting-gue-ga-kenapa napa”

 *)Kutipan tidak langsung Anhar Gonggong dan Andi Matalatta disarikan dari live event Metro TV 30 Januari 2008

17 responses to “HEROin

  1. best piece. dari lo. ever.
    gw juga ada post soal soeharto, tipis.

    btw, gw setuju. people are being delusive coz of the media. and we all know the media is the scariest weapon of the government

  2. mau gak kita di cap sebagai bangsa “Habis manis sepah dibuang” ???….ya emang klo betul dia ngelanggar HAM, liat sisi lainnya jg, think out of the box…utang2 apa disalahin beliau terus? knp gak kroni2nya dan keluarganya yg di demo? kenapa harus beliaunya?….tanya knapa…tanyalah media sbg alat propaganda…

  3. @kendi

    karena soeharto adalah simbol orde baru… penguasa orde baru kan almarhum eyang soeharto… orde baru ya bicara soeharto, bukan bicara tutut, tommy, bambang, lim sioe liong, ato prajogo pangestu..

    32 tahun media dijadikan alat propaganda orde baru, kenapa ketika media berbalik malah terusik? lagian media mana sih yg ngejelek”in soeharto? yg ada juga pemberitaan mabuk kepayang dari media ttg soeharto

    @tito

    wah…gue dipuji tito…keajaiban dunia kesembilan!

  4. Cukup membakar tulsian mu itu nak tapi gmn yah untuk era sekarang lo masih pantas untuk di tangkap yah?? Klo zaman si eyang mah elo dah g idup lg boss tp lets see yah perkembanganmu nanti

    Coz yang gw perlu untuk kabinet gw nanti bukan hanya jago untuk membakar aja tp bisa maju bekerja dan memberi contoh yang benar =P

    Kritik sekali lagi beda tipis ma cemoohan klo tanpa solusi tp gw setuju sih dgn yang terlalu berlebihan itu tdk baik.. temasuk dgn Ex presiden no2 RI ini.. Gw lebih suka berprilaku wajar saja,lahh toh semua org juga bisa berbuat salah dan bagusnya lagi si bapak itu sudah menemui rabbNya yang siap mengadili dia seAdil2nya dan yang sekarang yang harus dilakukan adalah memberantas habis seluruh cabang2nya sampai k akar2nya dan buat SEJARAH bahwa Orde Baru yang kelam itu telah selesai dan berakhir dgn era baru dan memberi contoh bahwa para pengkhianat berkedok politik itu pantas MATI minimal teradilkan lah dgn seadil-adilnya…

    Tp apa daya saya jg bukan apa2 dan hanya bisa berdoa dan berusaha sehingga suatu saat kelak saya bisa menjadi penmegang keputusan untuk membawa anda – anda semua ke arah yang lebih baik..

    Lho??!!! heuheuheuheuhe

  5. win, cuma liat yahoo, cnn dan media barat…..dari taun 90-an, awal inet masuk indo jg byk yg jelek2in indo….knp? karena mereka takut power of asia….america pernah di “guncang” Jepang…”sujud” sama vietnam….dan pd waktu itu, Indonesia yg mimpin….jd semua kejelekan di rasukin ke pemuda2 Indo….orang bilang indo kuat dari luar tp lemah didalem…ya betul, bukan ekonominya aja….perlahan jiwa muda dirusak biar susah bangkitnya dalam tempo yg sangat lama….faktanya, dengan mata kepala sendiri liat kan kasus2 moral abege sampe mahasiswa yg bakar kampus sendiri?….jaman kita sd – smp ada kaga kasus pelecehan seksual?…narkotik?…yg gw liat prestasi dan prestasi dari atlet yg ngeharumin negara, sekarang Sepakbola aja dah tawuran….apa kata dunia….
    hasutan dari mana lagi klo bukan luar bro…..we must think positive, dengan menjelek2an nama beliau secara gak langsung kita nginjek2 bendera sendiri, gw disini nyebut namanya sebagai 2nd RI president yack….gak nyebut2 moral……

    btw, klo soeharto itu simbol order baru, gw boleh dong nyebut mahasiswa ‘B’ taun 98 adalah simbol reformasi bobrok….:)

    btw, gmn kabar luh….dahlama ga jumpa….denger2 dah jadi artis 🙂

  6. nice blog man, tulisan2 yg bagus juga. btw mau minta tolong dong, add blog gw http://www.akumerekadandunia.blogpot.com di link loe dong. hehe. thanks ya sebelumnya. maen2 ya ke blog gw.

  7. Man…besok (minggu) dah hari terakhir berkabung…
    setengah tiang dah selese…..

    kenapa kita harus repot, kenapa kita harus lelah, kenapa kita harus terus menuntut….

    gitu aja kok repoot . . . .

    bagaimanapun juga dia i mean Soeharto, dah mati…pidana udah selese..secara hukum there’s no other way mate. meski gw antipati juga ma beliau..except perdata.

    buat lu-lu semua yang ngerasa pa harto ga adil selama memimpin..
    tenang aja, dia sekarang lagi diadilin kok..oleh hakim yang memang sudah tau semua kebenarannya.

    kalau lu-lu merasa ada yang dirugikan karena pa harto adalah pembunuh atau ‘tukang gebuk’ pihak yang berlawanan dengannya pada masa orde baru..tenang juga, karena sekarang dia juga lagi digebukin..oleh dua preman kita, Jendral Soedirman dan Soekarno.Wanna bet who’s gonna be the winner? this is 2 vs 1 handicap match dude @ WWE (world without End)…

    -RI 182-

  8. Nice post!

    Imagine deh, all the hundreds of thousands that suffered under his regime. Mereka itu minta kasus Pak Harto disidangkan for RECOGNITION of all his crimes against humanity pada masa dia Presiden RI. Dan menurut gue, that’s fair enough! For goodness’ sake, imagine if the guy who is responsible for the slaughter of your family members dikasih penghargaan ‘Pahlawan Nasional’!

    Please remember kalo policiesnya dia itu banyak yang ngga in accord sama the international standards of human rights, take a look at Aceh and Papua aja, military oppresion yang casualtiesnya is countless. Sampe sekarangpun, that still haunts them. That should make him eligible to be tried under the international law. Even sampe ke freedom of speech tuh ngga di-endorse di jaman Soeharto. Hence, all the violent riots and demonstrations.

    Look, I’m not saying he’s solely responsible for all the damage his regime’s created, just that he played a major role in the destruction of morality, deprivation of basic human rights etc etc. And that makes him an UNFIT candidate buat jadi seorang pahlawan negara ini.

    I also acknowledged Indonesia’s economic growth di era Soeharto. But look, the point is this: IMAGINE Indonesia’s position in the field of international economy and politics JIKA pada jaman Soeharto all the international aids, funds, dan national income that we received went towards national development goals, INSTEAD of to the pockets of corrupt and self-indulgent cronies of Pak Harto!

    Lots to ponder there…

  9. wew abbie… dahsyat….

  10. o ya dia jadi major of destruction? ada buktinya pak?….need prove….im skeptical person…dont believe without seeing….

  11. @kendi

    dia kepala negara…presiden…mau yg bikin salah itu soeharto ato bukan, pertanggungjawabannya tetep dia donk….

    lagian, membiarkan sebuah kejahatan terjadi juga keitung kriminal…

  12. wah klo gitu entar anak gw jgn sampe punya cita2 jadi presiden deh….entar ada apa2 ama negara, dia yg di salahin, dah gitu wafatnya gak tenang….

    o ya win…ada bukti tak? selama idup gw di jaman orba kaga ada di depan mata gw ada kerusakan…justru jaman after reformasi yg gak bener….

  13. gw suka banget sama postingan ttg heroin ini… anak2 indonesia peru disadarkan kalo mereka nih selama ini udah dibekap sampai pingsan, ditipu dan dibohongim. lagian kan yang ngasih judul pa harto bapak pembangunan kan kacung2nya dia yang nulis buku ttg dia. moerdiono, prabowo, harmoko-. nih orang pernah kepeleset baca al fatihah. berarti bisa dilihat betapa barisan ondel2nya pendukung pak harto.

    media mah ga bisa dipercaya, hampir smua stasiun TV dan bbrp majalah politik yang lleading di negri ini malah besutan cendana, ato gak cendana punya shareholding didalamnya.

    mana ada yang bisa lupa peristiwa talang sari, tanjung priok, gimana dengan anak2 atma-trisakti dan aktivis2 lain yang pada mati dan hilang. lah emangnya mereka ga punya keluarga? emang keluarganya ga bersedih? apa yang diberitain media ttg kehilangannya cendana tuh terlalu mahal…

    itu baru pelanggaran HAM.
    belom lagi penyelewengan dana aka korupsi. cape deh mulut gw berbusa berusaha menjelaskan ini pada teman2 gw yang memang produk orde baru (ya gw juga sihhh)
    karena disuapin bohong terus…

    gimana ya?

    gw setuju banget kata m fadjroel rachman, “ini ngeara hukum bukan negara halal bihalal.” lah iya lah, perkara orang mau maafin harto ato gak itu mah urusan masing2!

    perkaranya, kasus harto harus ttp jalan.
    enak amat cucu2 dia bisa kuliah di los angeles, sementara anak2 disini putus sekolah. tai kucing. gue bilang sih, soeharto = terorids. karna membahayakan keselamatan seluruh bangsa. yah gw ngomong secara awam aja, karna emang ga punya background politik.
    pokoknya gue ga rela kalo 35 miliar dollar belom balik..
    marcos aja ngerampok cuma 10 kmiliar.. gila dosanya harto bertubi2 emang. adili kronmi-kacungnya juga!

  14. “Rakyat kecil memang selalu mengatakan enak pada jaman Suharto, saya tidak menyalahkan itu karena Suharto yg meminjam dan rakyat yg membayar.”-Ezki

    Ini linknya. http://rumametmet.com/?p=641#more-641

    bacalah. Kisah nyata seorang anak aktivis )yg kemudian jadi wartawan) pada rezim soeharto. These are real people with real stories, not one of the fake and manipulative media’s washable fairytales.

    Baca. Saya kira, untuk org2 yg ‘malas berpikir’ di indo ini (yg bilang idup pas jaman soeharto enak)
    anda harus buka nurani anda lebar2 dan dengarkan jeritan mereka yang mati tertimbun bungkaman tiran dan kroninya. Maaf, i’m bad with words.

  15. @kendi

    jadi presiden itu emang ga gampang…

    klo kerusakan jaman orde baru itu gamblang mah ga perlu 32 tahun buat bikin soeharto jatuh..yg dia bikin itu kan meninabobokan rakyat dgn mempertunjukkan kehebatan” semu…

    memang benar pasca reformasi banyak orang yg masih gagap dengan kebebasan yg tiba-tiba.. wajar klo banyak orang norak… tp seburuk-buruknya pasca 1998, klo gue disuruh balik lg ke jaman orba, gue mending mengasingkan diri ke negara lain…

  16. @Lya :

    wah kl gitu gw di anggep males berpikir dong? padahal untuk debat aja gw perlu mikir…dan gw sangat demen otak gw berjalan dan berputar ibarat router yg gak pernah berenti….nah seperti gw bilang….apa yg anda baca di internet ini untuk urusan berita adalah nonsense….bisa aja itu website dalam 15 menit berubah lagi oleh sapa pun yg bisa ngerubah dan merubah isi beritanya…trus anda percaya? apabila tiba2 dia edit beritanya dan membritakan kalau dia dapet duit 100 miliar USD trus anda percaya?….wah keponakan gw aja gak caya tuh katanya…^^

    Atma-Trisakti lu anggap pahlawan? cuba lu cek ke centro, bliss, MBC, X2….liat isinya…jgn kaget yach klo kebanyakan mahasiswa “pahlawan reformasi” lol

    loh saya gak tau urusan malari dan sebagainya…sebagai acuan bokap gw jg pernah di culik karena tereak2 politik jaman orba…dan akhirnya dia bilang “something” ke gw supaya gw gak ikut2an….dan itu gak ada hubungan ama orba….dan secara sadar bokap gw ngaku salah aktivitasnya waktu itu, dan itu juga yg melandasi gw HATE Politik…..

    win, sekarang gini….di jaman orba, gw pernah liat (SEE with my own eyes) nenek2 nyebrang di senen di bantu orang laen….sekarang apa gituh? no…!
    semenjak reformasi, orang2 udah mikirin dirinya dewek2….berani gak survey 1 indonesia dengan pertanyaan simple “enakan mana, jaman soeharto ato sekarang?” (sori OOT…..)

  17. bung kendi, anda terlalu naif… nenek2 nyebrang jalan tak bisa dijadikeun parameter… minggu lalu gue juga liat di bis pria bertato memberikan kursinya kepada ibu-ibu….

    dalam hal trisakti-atma, gue sependapat. mereka bukan pahlawan. mereka cuma orang” sial yg kena peluru. tapi alangkah indahnya dengan trigger seperti itu bisa memicu gelombang penjatuhan soeharto… walaupun kalah hebat dibanding kematian franz ferdinand yg memicu perang dunia pertama…

    jenis pertanyaan “enakan mana, jaman soeharto ato sekarang?” sama seperti referendum yg bikin timor leste merdeka

Leave a reply to alexandre pato Cancel reply